29 Mei, 2009

Jenis-Jenis Perpustakaan

Mengenal Jenis-Jenis Perpustakaan
1. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan ini diselenggarakan di sekolah-sekolah, bertugas mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingan pengarah dari pendidikan di sekolah tersebut. Masyarakat pembacanya adalah siswa, tenaga pengajar dan staf sekolah lainnya. Perpustakaan ini juga dapat dimanfaatkan di luar sekolah. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai pusat kegiatan belajar dan mengajar, pusat penelitian sederhana, pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi. Diselenggarakan diberbagai jenis dan jenjang sekolah misalnya perpustakaan TK, SD, SLTP dan SLTA.
Tujuan perpustakaan sekolah untuk memenuhi kegiatan kurikuler dan extra kurikuler, merangsangkan keinginan dan membangkitkan minat serta kebiasaan membaca guna memperkaya ilmu pengetahuan dan membantu pengembangan bakat masing-masing peserta didik. Perpustakaan sekolah jika dikelola dengan baik akan mampu menjadi sarana pendidikan yang penting. Ia dapat menunjang kegiatan bidang studi, menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga pelaksanaan kegiatan kurikulum dapat lebih sempurna, sekaligus dapat meningkatkan mutu pendidikan.
2. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan ini diselenggarakan di dan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan, bertugas mengumpulkan, memelihara, mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka untuk menunjang kelancaran tugas instansi atau lembaga tersebut. Perpustakaan ini berfungsi juga sebagai pusat referensi dan penelitian. Masyarakat pembacanya ialah para Pimpinan, Dosen, Mahasiswa, petugas atau karyawan, Instansi lembaga yang bersangkuatan.
3. Perpustakaan Khusus atau Perpustakaan Dinas
Perpustakaan ini milik instansi atau lembaga tertentu. Bertugas mengumpulkan, memelihara, mengatur dan mendayagunakan. Bahan pustaka untuk menunjang kelancaran tugas instansi atau lembaga tersebut. Perpustakaan ini berfungsi juga sebagai pusat referensi dan penelitian. Masyarakat pembacanya ialah para pimpinan, para petugas/karyawan, Instansi atau lembaga yang bersangkutan.
4. Perpustakaan Umum
Perpustakaan ini bertugas mengumpulkan, memelihara, menyimpan, mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingan pelestarian kebudayaan, pendidikan, (pusat kegiatan belajar), penerangan, penelitian, rekreasi masyarakat sekelilingnya di Indonesia. Perpustakan tersebut terdiri dari:
A. Perpustakaan Nasional, yaitu perpustakaan yang menyimpan dan melestarikan semua penerbitan Nasional serta bahan pustakanya lainnya, agar dapat digunakan oleh segenap warga bangsa dan yang sangat bermanfaat bagi pengenalan dan pengembangan kebudayaan Nasional. Perpustakaan ini berkedudukan di ibukota Negara, di selenggarakan oleh pemerintah (dahulu Dekdikbud, sekarang berdiri sendiri, kedudukannya langsung di bawah Presiden RI, sehari-hari di bawah sekretariat Negara) dan berfungsi sebagai:
1). Perpustakaan deposit Nasional dan terbitan asing dalam bidang ilmu pengetahuan yang menjadi koleksi Nasional
2). Pusat bibliografi Nasional
3). Pusat informasi, referensi dan penelitian
4). Pusat kerjasama antar perpustakaan di dalam negeri dan dengan perpustakaan luar negeri.
B. Perpustakaan Daerah
Perpustakaan ini diselenggarakan oleh pemerintah. Dahulu bernama perpustakaan wilayah Dekdikbud, sekarang berada di bawah perpustakaan Nasional. Berkedudukan di setiap ibukota propinsi perpustakasan ini bertugas menjadi pusat pelayanan perpustakaan, penyimpanan dan pelestarian penerbitan propinsi yang bersangkutan, serta melakukan pembinaan teknis perpustakaan-perpustakaan di propinsi untuk kepentingan warga masyarakat propinsi tersebut. Dewasa ini setiap propinsi sudah ada perpustakaan Daerah. Selanjutnya, perpustakaan Daerah ini berfungsi pula sebagai:
1) Pusat kerjasama antar perpustakaan di daerah propinsi
2) Pusat penyimpanan koleksi bahan pustaka yang menyangkut propinsi yang bersangkutan, semua terbitan di daerah yang bersangkutan dan bahan pustaka lainnya.
3) Pusat penyelenggaraan pelayanan referensi, informasi dan penelitian dalam daerah propinsi tersebut.
C. Perpustakaan Umum Daerah Tingkat II
Berkedudukan di ibukota kabupaten/kodya.
Perpustakaan ini memberikan pelayanan untuk umum di lingkungan kabupaten/kodya yang bersangkutan. Setatusnya di bawah pemda.
D. Perpustakaan Keliling
Merupakan upaya peningkatan perluasan pelayanan perpustakaan umum daerah tingkat II berfungsi sebagai perpustakaan umum yang melayani masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan umum. Dalam pelayanan itu, perpustakaan keliling ini mengunjungi pusat pemukiman masyarakat. Angkutan yang digunakan adalah, kendaraan roda empat, perahu, motor dan sebagainya.
E. Perpustakaan umum kecamatan
Perpustakaan ini memberikan pelayanan kepada warga masyarakat di lingkungan kecamatan. Statusnya di bawah pemda.
F. Perpustakaan Desa
Perpustakaan ini memberikan playanan kepada warga masyarakat di lingkungan desa yang biasanya berada di kelurahan. Statusnya pemda bersama lembaga masyarakat (LKMD)

11 Mei, 2009

Universitas Terbuka

Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984, berdasarkan keputusan Presiden RI No. 41 Tahun 1984.
A. Pendirian UT
UT didirikan dengan tujuan:
1. Memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia dan
warga negara asing, di manapun tempat tinggalnya, untuk memperoleh pendidikan tinggi.
2. Memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka, yang karena bekerja atau karena alasan lain, tidak dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi tatap muka
3. Mengembangkan program pendidikan akademik dan profesionl sesuai dengan kebutuhan nyata pembangunan yang belum banyak dikembangkan oleh perguruan tinggi lain.
B. Sistem Pembelajaran
UT menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non cetak (audio/vidio, komputer/Internet, siaran radio dan televisi). Makna terbuka adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau yang sederajat).
C. Cara Belajar
Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri. Cara belajar mandiri menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam kelompok belajar maupun dalam kelompok tutorial. UT menyediakan bahan ajar yang dibuat khusus untuk dapat dipelajari secara mandiri. Selain menggunakan bahan ajar yang disediakan oleh UT, mahasiswa juga dapat mengambil inisiatif untuk memanpaatkan perpustakaan, mengikuti totorial baik secara tatap muka maupun melalui Internet, radio, dan televisi, serta menggunakan sumber belajar lain seperti baha ajar berbantuan komputer dan program audio/vidio. Apabila mengalami kesulitan belajar, mahasiswa dapat meminta informasi atau bantuan tutorial kepada Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) setempat.
UT telah memperoleh Sertifikat kualitas Akreditasi Internasional dari Internasional Council for Open and Distance Education (ICDE) Standard Agency (ISA) sejak tanggal 12 Agustus 2005 Oslo-Norwegia.
Pada tanggal 14 maret 2006, UT juga memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 untuk bidang layanan bahan ajar dari Badan Sertifikasi SAI Global.
Pada tahun 2008, Universitas Terbuka (UT) dengan 37 Unit Pembelajaran Jarak Jauh (UPBJJ) di seluruh Indonesia mahasiswa yang diurus sebanyak 450.000 orang sehingga disebut juga sebagai mega universitas.
Presiden Susilo Bambang Yudoyono menilai, perlunya meningkatkan mutu pendidikan tingkat perguruan tinggi. Pemerintah memberikan prioritas mendorong pendidikan tinggi agar mampu bersaing dan masuk dalam peringkat pendidikan tinggi berkelas Internasional atau World Class University.
Kita berkeinginan agar sampai tahun 2009 paling tidak 10 perguruan tinggi akan mampu masuk dalam daftar World Class University.
Pada tahun 2006 tercatat lima perguruan tinggi (PT) di Indonesia masuk dalam jajaran Universitas berkelas dunia, yaitu UI, ITB, UGM, UNDIP, dan Universitas Terbuka (UT). http://www.ut.ac.id/

08 Mei, 2009

Kapan Mulai Adanya Perpustakaan?

Perlu direnungi bahwa bahan pustaka itu adalah merupakan hasil penuangan ide, pikiran, film, piringan hitam, caset/vidio caset, kulit binatang, kulit kayu atau tumbuhan, batu dsb. Untuk diketahui pihak lain. Yang secara umum disebut informasi.
Bertolak dari pengertian ini, maka perpustakaan itu mulai ada yaitu sejak jaman purba, sejak manusia tinggal di goa dan menuangkan hasil pikiran atau kepercayaannya berupa gambar-gambar di dinding goa tersebut untuk dikomunikasikan dan diinformasikan kepada pihak lain.
Perpustakaan yang mulai teratur kira-kira sejak abad ke 13 sebelum masehi yang lalu yaitu di sumeria, perpustakaan itu berada di kota Niniveh. Perpustakaan yang koleksinya berasal dari keluarga raja itu dihimpun oleh rajanya yang bernama Asurbanipal, bahan pustakanya terbuat dari tanah liat caranya, yaitu tanah liat tersebut dibentuk lalu dibakar atau dipanaskan diterik matahari sehingga menjadi tablet tanah liat. Tulisan yang digunakan pada tanah liat tersebut adalah huruf paku.
Selanjutnya di mesir di kota Sumeria/Babilonia ada perpustakaan milik raja-raja pada abad ke 3 sebelum masehi di Alexandria sudah ada perpustakaan yang bahan pustakanya terbuat dari tanaman gelagah yang tumbuh di sungai Nil. Tanaman itu diolah menjadi kertas papirus dan digulung menjadi gulungan papirus. Tulisan pada kertas papirus itu disebut hiroglip, tulisan ini menjadi asal mula tulisan yang kita pakai sekarang.
Di pergamon, Eumenes IImemiliki perpustakaan yang bahan pustakanya terdiri dari papirus dan perkamen, perkamen terbuat dari kulit binatang terutama kambing dan sapi. Perkembangan perpustakaan ini bersamaan waktunya dengan perpustakaan yang ada di Alexandria. Demikian juga di yunani dan roma terdapat perpustakaan yang cukup baik. Perpustakaan ini tidak terbuka untuk umum, tapi untuk para raja dan keluarga bangsawan pada zaman pertengahan, gereja dan mesjid mempunyai perpustakaan pula. Bahan pustakanya pada umumnya terbuat dari perkamen atau kertas. Perpustakaan-perpustakaan ini terus berkembang sampai zaman renaissance. Mengenai kertas, telah dipakai di negeri cina tahun 105 sesudah masehi. Kertas ini menyebar ke barat melalui Turkestan, Bagdad, Mesir, Tripoli, Frabrino, Italia, Jerman, Inggris dan akhirnya ke Amerika pada abad ke 17.
Di perancis pada waktu terjadi revolusi (revolusi perancis), perpustakaan milik raja dirampas dan dijadikan perpustakaan umum rakyat. Sejak itu rakyat dapat menikmati perpustakan.
Menurut sumber sejarah yang tertulis, perpustakaan di Indonesia dalam arti modern, didirikan tahun 1778 ialah perpustakaan Bataviasch Genotschap Van Kusten en wetenschappen, yang kemudian menjadi perpustakaan museum pusat Jakarta.
Berdasarkan keputusan Mendikbud NO. 0200/0/1980, tanggal 21 Juli 1980 tentang pembentukan perpustakaan Nasional, yang kedudukannya di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Berdasarkan keppres No. 11 tahun 1989, tanggal 6 maret 1989 perpustakaan Nasional Depdikbud kedudukannya ditingkatkan dan tidak berada dibawah Dekdikbud lagi, tetapi langsung berada di bawah Presiden RI yang sehari-harinya dibawah Sekretariat Negara. Sedangkan ditingkat propinsi yang semula perpustakaan wilayah Dekdikbud sekarang menjadi perpustakaan daerah.
Siapakah Perpustakaan zaman dulu itu?
Perpustakaan pada zaman dulu adalah orang yang berpengetahuan tinggi, misalnya pustakawan di perpustakaan Alexandria mesir. Perpustakaannya ialah filsuf-filsuf terkenal yang didatangkan dari yunani, selain berpengetahuan tinggi, pustakawan pada zaman iu juga harus menguasai lebih dari 2 bahasa dunia, seperti bahasa Yunani, Romawi, Timur Tengah dan India.

05 Mei, 2009

PUSTAKAWAN

Selama ini banyak orang yang masih belum mengenal profesi pustakawan (Librarian). Padahal ini sering kita jumpai di perpustakaan. Banyak yang mempunyai anggapan bahwa orang yang bertugas di perpustakaan pekerjaannya adalah penjaga perpustakaan atau penjaga buku. Itu tak seluruhnya benar dan pendapat ini masih perlu diluruskan lagi. Kalau kita cermati, profesi pustakawan sesungguhnya tidak kalah penting dengan profesi-profesi lain seperti arsitek, pengacara, dosen, dokter, guru dan sebagainya. Di bidangnya, pustakawanlah yang memegang peranan mengendalikan fungsi dan jalannya sebuah perpustakaan. Ia juga mempunyai peran penting dalam proses mengumpulkan, mengolah dan mengelola informasi maupun ilmu pengetahuan dengan cara atau sistem tertentu sampai siap disebarluaskan dan dimanfaatkan oleh masyarakat melalui perpustakaan. Jadi dalam hal ini pustakawan bukanlah penjaga perpustakaan atau penjaga buku. Masih sering kita temukan suatu lembaga atau institusi yang belum memanfaatkan pengelola perpustakaanya dengan tenaga profesional yang berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan. Bahkan muncul suatu pendapat yang sangat menyedihkan bahwa mereka yang ditempatkan di bagian perpustakaan biasanya merupakan orang "buangan" dari bagian lain yang sudah tidak mempunyai potensi atau tak bisa berkembang lagi. Mereka lantas dibekali dengan kursus atau pelatihan singkat di bidang perpustakaan. Lagi-lagi sebuah anggapan yang perlu diluruskan. Namun kita tak bisa menyalahkan mereka yang beranggapan demikian karena mungkin saja mereka belum mengerti bahwa sebenarnya pustakawan adalah tenaga profesional dengan kualifikasi pendidikan formal minimal sarjana muda (A.Ma, A,Md) atau Magister Library (M.Lib).
Selain itu pemerintah Indonesia menghargai keberadaan pustakawan sebagai tenaga profesional melalui surat keputusan bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Kepala Administrasi Kepegawaian Negara tahun 1998. Surat keputusan tersebut memberlakukan pustakawan sebagai jabatan yang fungsional.

Pengantar Perpustakaan

Apakah perpustakaan itu? Perpustakaan berasal dari kata "pustaka" Menurut kamus umum Bahasa Indonesia karangan Wj Purwadarminta, kata pustaka artinya buku sedangkan perpustakaan artinya kumpulan buku . (Bacaan dsb) Perpustakaan dalam Bahasa Inggris disebut "library" berasal dari bahasa romawi yaitu "librarium" yang terdiri dari kata liber dan armarium, liber artinya buku sedangkan armarium artinya lemari. Di yunani disebut bibliotheke, asal kata dari biblion dan theke . Biblion artinya buku, sedangkan theke artinya lemari. Jadi dilihat dari asal katanya berarti lemari dimana didalamnya terdapat buku-buku. Namun apakah pengertian perpustakaan hanya seperti demikian ini? Definisi perpustakaan secara sederhana dapat disebut sebagai berikut: Perpustakaan adalah suatu wadah atau tempat dimana didalamnya terdapat bahan pustaka yang di susun menurut sistem tertentu untuk masyarakat pembacanya guna meningkatkan mutu kehidupannya. Kalau kita Perhatikan difinisi perpustakaan tersebut, terdiri lima unsur yaitu: 1. Wadah atau tempat 2. Bahan Pustaka 3. Disusun menurut sistem tertentu 4. Masyarakat Pembaca 5. Guna meningkatkan mutu kehidupannya.
Dewasa ini arti perpustakaan semakin luas, ia merupakan sarana informasi yang sangat luas dan vital dimana kegiatannya mengelola informasi tersebut atau disebut juga management informasi. Koleksi atau bahan pustakanya tidak terbatas pada buku atau majalah saja tetapi sudah mulai meningkat kepada alat-alat elektronik seperti AV, FLAS DISK, CD, VCD, TV, KOMPUTER, INTERNET dan sebagainya.
Orang tidak mutlak harus berkunjung keperpustakaan, tetapi dapat juga melalui internet dirumahnya atau dikantor "berkunjung" keperpustakaan-perpustakaan diseluruh dunia yang ada situs internetnya. Untuk mencari informasi yang dibutuhkannya dalam waktu yang sangat singkat. Seperti di perpustakaan STBA JIA Bekasi pengunjung bisa mengakses internet yaitu: http://jialib.stba-jia.ac.id/

30 April, 2009

Perpustakaan STBA JIA

Perpustakaan STBA JIA menempati sebuah ruangan khusus dengan berbagai fasilitas yang ada di dalamnya. Buku-buku yang berada di dalam perpustakaan terdiri dari buku-buku bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Indonesia dan referensi lain yang diperlukan untuk kelancaran studi mahasiswa dan proses pembelajaran serta penelitian para dosen. Selain buku-buku di perpustakaan juga terdapat karya tulis ilmiah, skripsi, tesis, jurnal, dan sebagainya. Untuk kelancaran administrasinya, perpustakaan dipimpin oleh dua orang pelaksana harian.
Untuk lebih jelasnya silahkan datang ke kampus STBA JIA yang beralamat di Jl. Cut Muthia No.30 Bekasi 17113 Telp./Fax (021) 8822727 Website : www.stba-jia.ac.id / tata_librarian@yahoo.co.id.


Free Blog Content